Kondisi Perubahan Vagina Sesuai Rentang Usia
Pil Sehat Wanita | Pil Sehat Wanita Guci Pusaka
Pil Sehat Wanita Herbal Myom / Kanker | Distributor Pil Sehat Wanita
ACOG atau Kongres Obstetricians dan Ginekologi Amerika dan Women's
Health bekerja sama melakukan survei eksklusif terkait seberapa besar
wanita mengenal perubahan yang terjadi pada anatomi vaginanya.
Jawabannya pun cukup mengejutkan, karena ternyata sebagian besar dari
mereka tidak paham.
Untuk meningkatkan kesadaran dan pengertian soal organ intim Anda, berikut detail mengenai
kondisi perubahan vagina sesuai rentang usia
yang bisa Anda jadikan pedoman untuk merawat kesehatannya.
Pada rentang usia 20 tahunan
Masa pubertas di usia ini memang biasanya telah berakhir, yang
menyebabkan organ vagina pun mencapai ukuran dewasa, kecuali bagian
labia majora, atau bibir luar vagina. Jangan kaget jika melihat labia
majora nampak mengecil. Seperti halnya usia, lemak di alat kelamin juga
mengalami penyusutan.
Pada rentang usia 30 tahunan
Pergeseran hormon yang terjadi saat kehamilan atau penuaan disebabkan
oleh labia minora atau bibir dalam vagina serta bagian klitoris yang
warnanya berubah menjadi gelap. Kondisi tersebut akan berubah seiring
pertambahan usia yang pada usia 50 tahun juga akan berwarna abu-abu
gelap.
Rahim akan membesar selama hamil, lalu kembali menyusut dalam enam minggu pasca kelahiran.
Pada rentang usia 40 tahunan
Meskipun pasokan sel telur atau ovum seorang wanita akan bertambah
dengan cepat di awal usia 40 tahun, kondisi tersebut masih berdampak
pada ovulasi serta menstruasi. Siklus akan berlangsung sedikit lebih
pendek, dan biasanya berakhir pada usia 51 tahun, atau yang disebut
dengan menopause. Nah, tubuh Anda biasanya menjadi tidak subur dalam
lima atau sepuluh tahun sebelumnya.
Organ vagina merupakan kumpulan struktur tendon, jaringan, dan otot.
Bobot tubuh berlebih dan penuaan lambat laun akan berdampak besar dalam
melonggarkan dinding dasar panggul, dan elastisitas organ kemih yang
menyebabkan rasa berat di bagian bawah vagina.
-
Kekeringan dan peradangan
Penurunan tingkat hormon estrogen memengaruhi keseimbangan asam vagina
yang memacu peradangan yang diiringi penipisan dan pengeringan dinding
vagina. Kondisi ini kerap memicu rasa gatal, seperti terbakar dan
kemerahan. Rutin melakukan hubungan seksual bisa mencegah kondisi ini
terjadi.
Sumber : TabloidNova.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar