ORDER MUDAH GROSIR DAN ECERAN CALL/SMS/WA : 085217100093

Kamis, 01 Maret 2012

Tanda-Tanda Penyakit Mioma


Tanda-Tanda Penyakit Mioma
Pil Sehat Wanita | Pil Sehat Wanita Guci Pusaka
Pil Sehat Wanita Herbal Kista / Myom | Distributor Pil Sehat Wanita



Dari kasus-kasus mioma yang terjadi, rata-rata hanya 25 persen yang menimbulkan gejala dan perlu penanganan medis. Tumor jinak ini juga hanya satu persen yang bisa berkembang menjadi ganas.

“Tetapi, kalau sudah mengganas dia akan ganas sekali," kata DR. Dr. Andrijono, Sp.OG(K), konsultan onkologi ginekologi dari FKUI. Seperti kebanyakan tumor, mioma juga belum bisa diketahui penyebab pastinya. Yang jelas mioma ini tergolong tumor jinak dan pertumbuhannya umumnya lambat. "Jadi sebetulnya tidak berbahaya, tetapi mengganggu," lanjutnya.


Salah satu tanda mioma yang cukup mengganggu adalah menstruasi yang berlebihan. "Memang iya, gara-gara mioma kalau haid bisa dua minggu, sudah gitu ngabisin banyak pembalut, seperti orang keguguran saja," ungkap Sitta, seorang penyiar di sebuah stasiun radio swasta.

Bisa Satu, Bisa Banyak

Menstruasi yang berlebihan ini dikarenakan membesarnya rahim, sehingga area permukaan yang terlepas juga lebih luas. Gejala lain yang sering dikeluhkan pasien adalah perut yang membesar. Namun, kondisi ini harus dikonfirmasi, apakah pembesaran itu terjadi karena mioma atau akibat tumpukan lemak di perut.

Sebenarnya mioma merupakan pertumbuhan otot-otot halus pada dinding rahim. Jumlah dan ukuran mioma ini bervariasi. Ada yang tumbuh hanya satu, tetapi bisa juga dalam kelompok. Ukurannya pun beragam, dari yang bergaris tengah 1 mm hingga lebih dari 20 cm. "Saya pernah ngeluarin mioma 63 biji, kecil-kecil. Pernah juga satu, tapi besar sekali," ungkap DR. Andrijono lagi.

Meski belum diketahui penyebabnya, munculnya mioma berkaitan dengan estrogen dan kebanyakan terjadi pada wanita selama masa subur. Mioma tidak tumbuh sebelum tubuh mulai memproduksi estrogen. Tumor ini cenderung tumbuh lebih cepat selama kehamilan karena tubuh memproduksi ekstra estrogen. Saat mulai menopause, umumnya mioma berhenti tumbuh dan bisa mengecil dengan sendirinya, bahkan hilang.

Belum diketahui mengapa pada beberapa orang mioma tumbuh lebih cepat dibanding orang lain. Tak heran jika dijumpai mioma yang begitu besar pada pasien yang baru berusia 20-an, sementara pada wanita usia 40-an miomanya kecil. Yang umum terjadi pertumbuhan mioma lambat dan bisa tanpa gejala.

Belum Optimal

Pemeriksaan fisik terhadap ada-tidaknya mioma bisa dilakukan dokter dengan meraba perut bagian bawah atau dengan memasukkan dua jari melalui vagina sementara satu tangan yang lain mendorong bagian hipogastrium (pemeriksaan bimanual).

Pemeriksaan ultrasound juga sangat membantu dan dapat melihat ukuran serta kontur rahim dan apabila ada massa tumor maupun kanker ganas. Teknologi tercanggih dengan CT-scan dan MRI, tetapi tentunya perlu biaya mahal.

Jika mioma tidak mengganggu, biasanya tak memerlukan pengobatan. Saat ini sudah ada obat untuk mengecilkan ukuran mioma, yakni dengan mengurangi kadar estrogen. Namun, pasien akan berada pada kondisi pseudomenopause (menopause palsu) dan bisa mengalami gejala menopause. Terapi obat juga perlu dilakukan dalam jangka panjang dengan biaya tidak sedikit.

"Memang belum ada obat yang optimal untuk mioma. Paling tuntas ya, diambil miomanya," ujar dokter lulusan FKUI ini.

Tindakan operasi ini tergantung pada ukuran dan gejala. Jika pembengkakan rahim lebih kecil dari ukuran orang hamil 4 bulan, biasanya tidak perlu dioperasi, apalagi jika pasien sudah dalam masa menjelang menopause. Kalau lebih besar dari itu dan pasien mengalami banyak gejala seperti aliran haid banyak dan lama, perdarahan vagina yang tidak biasa dan nyeri, perlu dilakukan pengangkatan mioma (miomektomi) atau malah pengangkatan rahim (histerektomi).

Bila pasien masih menginginkan punya anak, bisa dipilih miomektomi, tentu tindakan ini bisa diambil. Sebaliknya, jika tidak mungkin atau jika pasien sudah punya jumlah anak yang dirasa cukup, bisa dipilih tindakan histerektomi.


Risiko Aborsi

Ditambahkan , mioma bisa membuat penderita sulit punya anak. Kalaupun berhasil hamil, ada risiko keguguran atau kelahiran prematur. Kemungkinan hamil tergantung lokasi dan ukuran mioma. Jika mioma menghambat saluran falopi bisa menyulitkan proses kehamilan. Jika tidak menutupi jalan lahir, perempuan hamil dengan mioma bisa tetap melahirkan secara normal.

Sayang penyakit ini tak bisa dicegah. Meski demikian, kita bisa menghambat agar si tumor jinak ini tidak cepat membesar. Caranya, dengan diagnosis dini. Karena itu, ada baiknya bagi perempuan untuk melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin.

Tanda yang Kerap Dikeluhkan

Banyak kasus mioma yang tidak menunjukkan gejala karena tumor ini tumbuh perlahan. Bila mioma bertumbuh secara signifikan, biasanya akan terasa tanda-tanda berupa:

  • Keluamya menstruasi yang banyak dan lama.
  • Perut membesar.
  • Terasa ada benjolan di perut bagian bawah.
  • Nyeri perut.
  • Nyeri saat berhubungan seksual.
  • Nyeri di daerah pelvik.
  • Nyeri di punggung kaki (betis).
  • Gangguan kesuburan.
  • Gangguan buang air besar (sembelit atau kembung).
  • Gangguan kemih (inkontinensi urin atau berkemih tidak tuntas).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar